Monday, July 25, 2011

Gunung Guha Cipatat Masih Dihuni Harimau Jawa



Senin, 25 Juli 2011
Harimau Jawa Masih Hidup di Gunung Guha Cipatat
HARIMAU jawa atau javan tiger (Panthera tigris sundaica) adalah satwa endemik Pulau Jawa yang menurut Conservation on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) telah punah pada tahun 1996. Benarkah demikian?

Ternyata tidak bagi warga Desa Cipatat dan Ciptaharja, Kec. Cipatat, Kab. Bandung Barat (KBB). Mereka menyakini, harimau yang selama ini mendiami hutan Gunung Guha (gua, red) adalah harimau jawa.

Keyakinan itu dilandasi bentuk dan warna belang hitam pada bulunya yang kuning kecokelatan serta bentuk kepalanya. Kawasan hutan dan perbukitan kapur yang menjadi tempat populasi harimau tersebut, memiliki luas sekitar 1.000 hektare. Secara administratif masuk Desa Cipatat dan Ciptaharja.

Pada waktu-waktu tertentu, harimau turun gunung masuk ke permukiman warga yang berdekatan dengan kawasan hutan seperti Kp. Sanghyang, Saluyu, Pasegan, dan beberapa tempat lain. Biasanya, harimau yang masuk ke permukiman penduduk ini memangsa binatang ternak terutama domba.

Kepala Desa Cipatat Darya Sugangga membenarkan, di dalam kawasan hutan Gunung Guha masih ditemukan harimau yang diduga harimau jawa. Raja hutan ini mendiami gua-gua atau guha (bahasa Sunda, red) yang berada di perbukitan kapur. Diperkirakan jumlahnya belasan ekor.

"Melihat langsung dalam keadaan masih hidup, terus terang belum pernah. Tapi saya sudah dua kali melihat kulit harimau yang tewas diracun, karena memangsa hewan ternak warga. Kalau dilihat dari ciri-ciri fisiknya, mirip dengan gambar-gambar harimau. Baik dari bentuk fisik maupun kulit bulunya yang belang-belang. Namun apakah jenisnya harimau jawa atau ada jenis lain, saya tidak tahu," kata Darya Sugangga di Cipatat, Minggu (24/7).

Harimau yang diduga harimau jawa ini sudah lama mendiami kawasan Hutan Gunung Guha. Sebenarnya tak ada satu orang warga pun yang berani membunuh raja hutan ini. Bahkan ketika berpapasan di sekitar hutan, warga tidak berani mengganggu apalagi sampai menangkapnya.

Harimau kajajaden

Menurutnya, warga percaya bahwa selain harimau asli ada satu harimau kajajaden atau jadi-jadian, yang mendiami kawasan hutan Gunung Guha. Baik harimau asli maupun harimau kajajaden, selama ini tidak pernah saling mengganggu dengan penduduk.

Selain harimau, di kawasan hutan Gunung Guha banyak ditemukan babi hutan (Sus scrofa), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), dan macan tutul (Panthera pardus). Berbeda dengan harimau yang populasinya diperkirakan tinggal belasan ekor, populasi macan tutul diperkirakan jumlahnya jauh lebih banyak. Kedua jenis binatang pemakan daging ini biasa memangsa babi hutan dan monyet.

Ditemui secara terpisah, salah seorang tokoh masyarakat Kp. Talaga RT 03/RW 17, Desa Cipatat Yuyun Targuna (48) membenarkan, keberadaan harimau di Gunung Guha. Bahkan dirinya pernah menjadi korban binatang pemangsa tersebut. Sebab satu ekor domba miliknya sempat dimangsa.

"Untungnya serangan harimau terjadi selepas magrib, sehingga keburu ketahuan sebelum domba diseret keluar. Ketika itu saya mendengar suara gaduh di dalam kandang domba. Begitu dilihat dari balik jendela, terlihat seekor harimau sedang mencekik leher salah satu domba. Karena ketahuan, harimau itu kabur," kata Ketua RT 03 ini.

Setelah gagal memangsa domba milik Yuyun, sang raja hutan ini mengalihkan sasaran pada domba milik warga lainnya. Kali ini, dua ekor domba milik Karnadi dimangsa.

Sejak kejadian tujuh bulan lalu itulah, tidak pernah ada lagi kabar serangan harimau ke Kp. Talaga. Kini penduduk RT 03 hidup lebih nyaman tanpa gangguan kucing besar tersebut. Tapi apakah benar kucing besar tersebut harimau jawa atau jenis lain? Untuk menjawabnya perlu dilakukan penelitian. (dicky mawardi/"GM")**

Sunday, July 24, 2011

Tips Menghadapi Ramadhan

Mudah-mudahan kita bukan orang-orang yang hanya memaknakan ibadah kita
secara lahiriyah tapi betul-betul memaknainya dengan secara sebenarnya. Pada
akhirnya, setiap ibadah yang telah kita kerjakan akan menghantarkan diri kita
menjadi orang yang punya kesucian baik lahir maupun bathin. Hal terpenting buat
kita adalah senantiasa memelihara kesucian diri, jangan sampai mengotorinya
dengan perbuatan-perbuatan yang keji dan munkar. Ada beberapa hal yang bisa
kita amalkan agar hati kita senantiasa bersih dan lembut dalam rangka siap mental
spritual untuk menghadapi bulan Ramadhan.
Pertama, banyak mengingat Allah dalam hati dan lisan. Dengan dzikr hati bisa
menjadi tentram, sehingga dapat dengan jernih melihat berbagai persoalan yang
dihadapi. Allah dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’du (13) : 28 berfirman : “yaitu
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”.
Kedua, membaca Al-Qur’an dan menelusuri kandungannya. Alquran
memperkenalkan dirinya sebagai hudan li al-Nas (petunjuk bagi manusia). Inilah
fungsi utama kehadirannya. Dalam rangka penjelasan tentang fungsi Al-Qur’an ini,
Allah menegaskan: “kitab suci diturunkan untuk memberi putusan (jalan keluar)
terbaik bagi problem-problem kehidupan manusia.
Ketiga, berbuat baik kepada anak-anak yatim dan faqir miskin. Inilah yang
dipesankan oleh Rasulullah SAW : “jika anda ingin melunakkan hati anda maka
sentuhlah kepala (sayangilah) anak yatim dan berilah makan orang miskin”. (HR.
Ahmad)
Keempat, banyak mengingat mati. Ketahuilah bahwa hati orang yang tenggelam
dalam urusan duniawi, mengejar kesia-siaannya, dan menghambakan cinta kepada
kenikmatannya yang palsu, akan lalai dari mengingat maut. Sikap lalai yang
dilakukan oleh orang banyak terhadap kematian adalah akibat kurangnya
perenungan dan ingatan terhadapnya. Allah Ta’ala berfirman : “katakanlah,
sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya
kematian itu akan menemui kamu”. {Q.S. Al-Jumu’ah (62): 8}
Kelima, senantiasa instropeksi diri. Manusia yang baik adalah yang senantiasa
mengevaluasi amal yang sudah dikerjakannya pada masa lalu dalam rangka
kehati-hatian berbuat untuk peningkatan kualitas amalnya ke depan. Dalam
Al-Qur’an Surat al-Hasyar (59): 18 dijelaskan: ” Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri mengevaluasi setiap apa yang
telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerakan”.
Kesadaran kita akan kelalaian dalam beribadah pada bulan suci Ramadhan yang
lalu akan menghantarkan kita untuk lebih berhati-hati dan berbuat maksimal dalam
beribadah pada bulan suci Ramadhan kali ini.
page 2

Thursday, June 16, 2011

Kembali Menanti Gerhana Bulan di Penghujung Tahun 2011





Bandung
- Kondisi cuaca dan langit di Kota Bandung sepertinya kurang bersahabat dalam pemantauan gerhana bulan total kali ini. Hanya sesekali fenomena alam itu bisa dilihat, padahal proses gerhana bulan kali ini lebih dari 4 jam. Namun tak usah khawatir, pada Desember 2011, gerhana bulan seperti ini akan bisa disaksikan lagi, tentunya jika kondisi cuaca cerah.

Hal itu diungkapkan Direktur Observatorium Bosscha Hakim L Malasan saat berbincang di area Bosscha, Kamis (16/6/2011) dini hari.

"Kalau tidak bisa lihat gerhana bulan kali ini, bisa tunggu sampai Desember," ujar Hakim .

Perbedaannya dengan gerhana bulan total dini hari tadi, gerhana bulan pada Desember mendatang akan berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB.

"Kalau gerhana yang ini kan terjadi pas kebanyakan orang sedang tidur. Kalau pada bulan Desember nanti terjadi saat masih beraktivitas. Yaitu setelah Maghrib," katanya.

Namun proses gerhana bulan pada desember nanti total waktunya tidak akan selama proses gerhana dini hari tadi.

"Kalau yang Juni ini prosesnya lama sekali, seluruh prosesnya mencapai 4 jam dengan masa puncak sekitar 2 jam. Kalau yang Desember mungkin prosesnya saja kurang dari 2 jam," katanya.

Ia pun tak bisa memastikan, bahkan cenderung pesimis dengan cuaca pada saat gerhana bulan terjadi pada Desember nanti. "Kalau dari waktu, sebenarnya gerhana pada bulan Juni ini dinilai baik karena terjadi pada musim kemarau dimana cuaca diprediksi bagus. Tapi kalau Desember itu musim hujan. Tapi kan cuaca sulit ditebak," tutur Hakim.

Seerti halnya kondisi cuaca saat gerhana bulan total terjadi, di wilayah Bandung dan sekitarnya langit berawan. Selain itu di area Bosscha kabut pun turun selama proses gerhana. Pemantauan proses gerhana bulan pun sepertinya jadi kurang optimal.

Video Gerhana bulan

http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/06/16/130284/Gerhana-Bulan-Terlama-Terlihat-di-Indonesia

Tya Eka Yulianti - detikNews
(tya/van)


Thursday, September 30, 2010

Segi Positif dan Negatif GANJA


MANFAAT POSITIF GANJA

Ganja, ternyata memiliki banyak manfaat yang dapat diambil. Selama ini, ganja hanya dikenal karena penyalahgunaannya (abuse) yaitu dengan menghisap daun ganja kering saja. Padahal, ganja memiliki banyak kegunaan mulai dari akar, pohon, dahan, ranting hingga daun yang dapat diolah menjadi tas, souvenir, obat dan aneka fungsi lain.

Menurut informasi dari dunia maya, ganja memiliki potensi medis dalam pengobatan. Selain untuk meringankan rasa sakit, obat-obatan dari ganja juga digunakan untuk menambah nafsu makan bagi penderita anorexia, dan untuk melawan efek samping kemoterapi pada penderita kanker.

Setelah mengadakan seminar pada 2 Juni 2007 lalu, Indonesia National Institute on Drug Abuse (INIDA) menemukan efek positif dari penggunaan ganja berdasarkan beberapa riset di berbagai negara yang telah melegalkan penggunaan ganja.

Di dalam tanaman ganja, terdapat suatu zat yang disebut Tetrahydrocannabinol (THC). Sosiolog Universitas Katholik Atma Jaya Jakarta, Irwanto menyatakan THC merupakan salah satu zat yang dapat menghilangkan rasa sakit, misalnya pada penderita glukoma. THC memiliki efek analgesik, yang dalam dosis rendahnya saja bisa bikin “tinggi”. Bila kadar THC diperkaya, bisa menjadi lebih potensial untuk tujuan pengobatan. Selain itu di dalam masyarakat tradisonal, opium, cocaina, dan ganja, dipakai sebagai obat herbal. Di masyarakat Aceh, ganja digunakan sebagai penyedap masakan. Tanaman ganja yang selama ini lekat dengan nilai negatif justru mempunyai lebih banyak nilai positif sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Senyawa bernama delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) ini melawan penyakit pembuluh darah atherosclerosis pada tikus. Atherosclerosis muncul bila adanya masalah pada pembuluh darah – misalnya akibat nikotin pada rokok – menyebabkan munculnya reaksi kekebalan dari tubuh yang memicu penimbunan lemak di pembuluh arteri.

Kepala Bidang Riset Indonesian National Institute on Drug Abuse (Inida), Tomi Hardjatno di Jakarta, Kamis mengatakan, ganja selama ini lekat dengan nilai negatif karena tidak ada upaya untuk mengembangkan ke arah positif.

Selama ini, sesuai dengan kriminalisasi penggunanya, ganja berkonotasi buruk. Menurut Tomi, ganja harus dilihat secara proporsional, jangan langsung dibasmi. Harus kita lihat apakah ganja seburuk yang digambarkan. Secara umum ganja tidak menimbulkan ketagihan (withdrawal) seperti halnya morfin. Bila seorang pecandu morfin memutuskan untuk berhenti, dia akan merasakan rasa sakit di tubuh, lazim disebut sakaw. Dari studi literatur, jelas Tomi, ganja hampir sama dengan rokok. Ganja tidak pernah menimbulkan overdosis dan tidak menimbulkan sifat agresif. “Tetapi semua itu harus dibuktikan lewat penelitian” pungkasnya.


MANFAAT NEGATIF GANJA

Dalam penelitian meta analisis yang dilakukan para ahli dari Universitas Cardiff dan Universitas Bristol, Inggris, terungkap adanya kaitan antara pencandu ganja dengan meningkatkan risiko schizophrenia, yakni adanya peningkatan gejala seperti paranoid, mendengar suara-suara dan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Selain faktor kecanduan ganja, para ahli juga mempertimbangkan faktor adanya kelainan jiwa, seperti depresi.

THC diduga memiliki sifat menurunkan reaksi kekebalan, menurut François Mach dari University Hospital Jenewa, Swiss. Senyawa itu mengikat protein yang disebut CB2 yang ada di permukaan sel-sel kekebalan tubuh.Dikatakan para peneliti, keuntungan penggunaan THC bagi penderita atherosclerosis hanya didapatkan dalam dosis tertentu saja. Pada dosis yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, THC tidak memiliki efek pengobatan bagi penyumbatan pembuluh darah. Ini serupa dengan manfaat minuman anggur untuk mencegah serangan jantung, dimana segelas Bordeaux bisa mengurangi resiko, namun meminumnya dalam jumlah terlalu banyak justru akan meningkatkan resiko.

THC juga mengikat reseptor anandamide dan menekan kegiatan pada hipokampus, daerah otak yang terutama dipakai untuk belajar, ingatan dan emosi. Penelitian menunjukkan bahwa perilaku yang dipelajari dirusak oleh penggunaan ganja. Ini mengambil wujud kesulitan dalam perhatian, daya ingat dan belajar–semua dirusak pada para mahasiswa yang memakai banyak ganja, bahkan setelah mereka berhenti memakainya selama 24 jam.

Efek ganja yang terberat adalah di otak. Kerusakan otak yang terjadi merupakan kerusakan yang irreversible atau tak dapat diubah. Efek ganja di otak tergantung dari lama, jumlah dan cara pemakaian. Efek yang terjadi ialah euforia, rasa santai, mengantuk dan berkurangnya interaksi sosial. Pada kasus-kasus keracunan (pemakaian dalam jumlah sangat banyak) dapat muncul perasaan curiga yang berlebihan (paranoid), halusinasi visual. Sepanjang pengetahuan kami, sampai saat ini belum ada teknik transplantasi untuk menggantikan bagian-bagian otak yang telah rusak.

Menurut Tomi, karena sifatnya sebagai halusinogen dan dapat menimbulkan euforia, efek negatif ganja adalah membuat orang menjadi malas. Efek paling buruk dari ganja karena menjadikan reaksi pemakai lebih lambat, dan peganja cenderung kurang waspada.

Pemakai ganja mudah kehilangan konsentrasi,denyut nadi cenderung meningkat, keseimbangan dan koordinasi tubuh menjadi buruk, ketakutan, mudah panik, depresi, kebingungan dan berhalusinasi. Dampak fisik lain, dalam paru, ganja membuat banyak dampak pada kesehatan seperti asap tembakau-batuk harian, dahak, bronkitis dan kerentanan yang lebih tinggi terhadap selesma dahak. Pemakaian ganja jangka panjang merusak paru.

Karena penghisap ganja menghirup dan menahan asap dalam-dalam di paru-paru, tampaknya mereka terpejan pada tingkat karbon monoksida tiga sampai lima kali lebih tinggi daripada penghisap tembakau. Ganja meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Seperti hampir semua narkoba, ganja tidak baik pada kehamilan. Penggunaan ganja oleh wanita hamil meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah dan lebih rentan terhadap beberapa masalah kesehatan.

Ibu menyusui yang menghisap ganja menyebarkan THC pada bayinya melalui ASI, dengan risiko pada pengembangan gerak si bayi. Anak-anak yang menghisap ganja secara pasif menunjukkan lebih banyak tabiat yang buruk, pengisapan ibu jari, dan kemarahan dibanding anak yang tidak terpajan.