Saturday, October 31, 2009

Mahasiswa Ajak Boikot Produk Israel



DIPONEGORO,(GM)-

Ratusan mahasiswa dari Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Jumat (30/10), menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung. Mereka mengajak masyarakat untuk mengutuk keras kekejian Zionis-Israel yang terus menjajah Palestina. Para pengunjuk rasa pun mengajak masyarakat memboikot produk Israel.

"Kami juga mendesak pemerintah untuk memutuskan hubungan dengan Israel dan antek-anteknya, baik yang tersembunyi maupun terang-terangan. Karena yang dilakukan Israel sangat bertentangan dengan semangat UUD 1945, bahwa penjajahan di muka bumi ini harus dihapuskan," ungkap Komandan Lapangan FSLDK, Fajar Fatahilah.

Menurutnya, kerja sama antara Indonesia dengan Israel atau dengan antek-anteknya masih berlangsung hingga saat ini. Misalnya, masih banyak lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Indonesia yang dibiayai Israel.

"Kalau tidak salah Israel juga ikut membantu anggaran untuk penanggulangan gempa di Indonesia. Berdasarkan hal ini, kami mengharapkan pemerintah melakukan seleksi dalam membangun kerja sama dan menerima bantuan dari negara lain. Jangan sampai ada bantuan dari Israel," kata Fajar.

Ia mengatakan, keuntungan yang didapat Israel dari hasil kerja sama dengan sejumlah negara akan digunakan untuk menjajah bumi Palestina. Oleh karena itu, pihaknya mendesak para pemimpin dunia, termasuk Indonesia untuk mengusahakan perdamaian, khususnya di wilayah Timur Tengah.

"Kami sangat mengimbau kepada semua pihak baik individu ataupun lembaga yang mengakui dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan untuk terus menyalurkan dukungan material dan moril serta mendoakan agar bumi Palestina terbebas dari kebiadaban dan kekejian Zionis Israel. Kita mendesak pemimpin dunia untuk mendukung pembebasan Palestina," ujarnya.

Menurutnya, beberapa hari lalu pasukan Israel kembali mengepung dan menyerbu Masjid Al-Aqsa, tempat suci umat Islam. Mereka sudah membuat terowongan untuk menghacurkan Masjid Al-Aqsa.

"Arogansi Israel yang dilakukan kepada orang Palestina termasuk penghinaan terhadap nilai-nilai kemanusian. Sebagai orang Indonesia yang menujunjung tinggi nilai kemanusian, diharapkan bisa memberi dukungan bagi rakyat Palestina, baik moral, materi, ataupun doa," kata Fajar.

Pemerintah kecam Israel

Sementara itu, pemerintah Indonesia mengecam serangan yang dilakukan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Jerusalem. Hingga saat ini Indonesia menyatakan dukungannya terhadap Palestina.

"Kita sudah sampaikan kecaman kita. Kita tidak akan toleran terhadap aksi kekerasan yang sudah menodai kesucian tempat ibadah," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu), Teuku Faizasyah di Kantor Deplu Jakarta, kemarin.

Faiz berharap kekerasan di tempat ibadah tidak terjadi dalam kondisi apa pun dan di masa mendatang. "Respons umat Islam termasuk Indonesia adalah hal yang wajar. Tentunya kita berharap ada perdamaian," imbuhnya.

Menurut Faiz, respons tersebut muncul karena adanya kedekatan emosional umat muslim dengan Masjid Al-Aqsa. Indonesia telah memberikan dukungan konkret terhadap Palestina, salah satu buktinya adalah dukungan pembangunan kapasitas Palestina. "Ekspresi seperti ini dapat dimaklumi," katanya.

Dikatakan, Indonesia memang tidak terlibat langsung dalam perundingan damai Palestina-Israel. Namun, Indonesia akan terus memberikan dukungan dan solidaritasnya kepada Palestina.

Faiz berharap negara seperti Mesir terus mengupayakan perdamaian terwujud di Timur Tengah. "Kita selalu mendorong upaya untuk perdamaian. Kita terus aktif dalam isu-isu Palestina," tegasnya. (B.96/dtc)**

Friday, October 30, 2009

Ngaku Sunda, Tak Bisa Berbahasa Sunda


BANDUNG, KOMPAS.com - Orang Sunda dikhawatirkan melupakan penggunaan bahasanya sendiri seiring dengan adanya kecenderungan generasi muda dari suku tersebut lebih suka menggunakan bahasa nasional yang dipadukan dengan bahasa Betawi.

Kekhawatiran tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Jawa Barat, H Sugianto, seusai memberikan sambutan pada Saba (Safari) Sastra Panglawungan Pangarang Sastra (PP-SS) 2009, di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung.

"Kondisi ini sangat kelihatan sekali di daerah perkotaan, dimana para remaja kalau berbicara dengan sesamanya menggunakan Bahasa Indonesia, yang dicampur dengan bahasa daerah Betawi," kata Sugianto.

Menurut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Golkar ini, kekhawatiran tersebut bisa hilang bila semua potensi yang ada memiliki niat serta keinginan yang kuat untuk melestarikannya.

Masalah bahasa, adalah masalah budaya. Karena itu sangat efektif bila dalam upaya melestarikan bahasa Sunda ditempuh melalui pendidikan dengan memaksimalkan kurikulum bahasa Sunda.

Selain kurikulum yang ada belum maksimal mengakomodasikan upaya pelestarian bahasa Sunda, juga tidak semua jenjang pendidikan memasukkan bahasa Sunda dalam kurikulumnya.

"Bahkan, lebih efektif kalau bahasa Sunda ini dijadikan mata pelajaran ekstra kurikuler, seperti halnya Pramuka atau ekstra PMR, dan ekstra kurikuler lainnya," kata Sugianto.

Selain melalui pendidikan, upaya pelestarian dan penggunaan bahasa Sunda, juga perlu mendapat dukungan pihak lainnya, misalnya dalam beberapa kegiatan di masyarakat dan pemerintahan, para pemukanya berbicara menggunakan bahasa Sunda.

"Seperti di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung, bupati telah menganjurkan kepada seluruh pejabat, hingga stafnya, menggunakan bahasa Sunda, setiap hari Jumat, sekali pun dalam rapat resmi," kata Sugianto.

Pelestarian bahasa Sunda, bisa juga dilakukan di dalam lingkungan yang lebih kecil lagi, yakni di lingkungan keluarga, dengan cara melakukan komunikasi antarsesama anggota keluarga menggunakan bahasa Sunda.

Thursday, October 29, 2009

SEJARAH SUMPAH PEMUDA

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.

Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :

  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel

Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.

  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
    Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
    Kong Liong.
  2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
    yaitu :
    a. Kwee Thiam Hong
    b. Oey Kay Siang
    c. John Lauw Tjoan Hok
    d. Tjio Djien kwie

Monday, October 26, 2009

Mama Lauren Harus Pindah Agama Ramalan nya Meleset

Bandung - Pesan Mama Laurenz yang beredar melalui SMS ataupun Blackberry Messenger (BBM), buat warga Bandung menjadi paranoid. Pesan apakah itu?

Dalam pesan singkat yang diterima detikbandung, Sabtu (24/10/2009) pagi ini, Mama Laurenz meramalkan hari ini di Bandung akan terjadi hal yang menyedihkan. Tak main-main, dalam pesan tersebut juga dikatakan Mama Laurenz akan berpindah agama jika ramalannya meleset.

Inilah pesan Mama Laurenz.
'Doa spakat utk kota Bdg! Paranormal mama Lorentz meramalkan bhw kota Bdg pd hr sabtu bsk akan mengalami hal yg menyedihkan. Dia bhkan berani úpindah agama kl tdk trjadi sesuatu. Ayooo rapatkan barisan dan bentengi kota kita trcinta dgn doa syafaat kepada Allah yg hidup! Gbu.. '

Walaupun pesan yang telah beredar luas ini tidak jelas siapa pengirimnya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, tapi pesan tersebut berhasil membuat beberapa warga Bandung khawatir. Ditambah beberapa jam lalu terjadi gempa 5,1 skala richter di Sukabumi dan saat ini hujan lebat tengah mengguyur Kota Bandung.

Tria (24) kepada detikbandung mengaku khawatir dan enggan untuk keluar rumahnya hari ini.

"Rada serem juga mendengar cerita itu. Apalagi sekarang di sini hujan disertai petir. Mendingan saya di rumah saja hari ini. Berdoa semoga tidak terjadi apa-apa hari ini," kata lajang yang berprofesi sebagai marketing and promotion sebuah lembaga pendidikan ini.

Berbeda dengan Tria, Fiena Fauzia, PR The Djayakarta Hotel mengaku tidak percaya dengan isi pesan tersebut. Meski demikian, dirinya justru menyebarkan pesan tersebut ke 60 orang temannya yang ada dalam list BBMnya.

"Saya sih tidak percaya dengan yang begituan. Musyrik. Saya pasrah dan ikhlas saja. Tapi pesan itu sudah tersebar luas. Saya saja memforward pesan itu ke 60 teman saya," ungkapnya.

Sampai saat ini belum ada laporan mengenai bencana ataupun kecelakaan yang terjadi di Kota Bandung. Hari ini selain ada pesta ulang tahun Kota Bandung yang dikemas dalam acara Bandung Blossom, ada juga acara wisuda ITB.