Sunday, July 24, 2011

Tips Menghadapi Ramadhan

Mudah-mudahan kita bukan orang-orang yang hanya memaknakan ibadah kita
secara lahiriyah tapi betul-betul memaknainya dengan secara sebenarnya. Pada
akhirnya, setiap ibadah yang telah kita kerjakan akan menghantarkan diri kita
menjadi orang yang punya kesucian baik lahir maupun bathin. Hal terpenting buat
kita adalah senantiasa memelihara kesucian diri, jangan sampai mengotorinya
dengan perbuatan-perbuatan yang keji dan munkar. Ada beberapa hal yang bisa
kita amalkan agar hati kita senantiasa bersih dan lembut dalam rangka siap mental
spritual untuk menghadapi bulan Ramadhan.
Pertama, banyak mengingat Allah dalam hati dan lisan. Dengan dzikr hati bisa
menjadi tentram, sehingga dapat dengan jernih melihat berbagai persoalan yang
dihadapi. Allah dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’du (13) : 28 berfirman : “yaitu
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”.
Kedua, membaca Al-Qur’an dan menelusuri kandungannya. Alquran
memperkenalkan dirinya sebagai hudan li al-Nas (petunjuk bagi manusia). Inilah
fungsi utama kehadirannya. Dalam rangka penjelasan tentang fungsi Al-Qur’an ini,
Allah menegaskan: “kitab suci diturunkan untuk memberi putusan (jalan keluar)
terbaik bagi problem-problem kehidupan manusia.
Ketiga, berbuat baik kepada anak-anak yatim dan faqir miskin. Inilah yang
dipesankan oleh Rasulullah SAW : “jika anda ingin melunakkan hati anda maka
sentuhlah kepala (sayangilah) anak yatim dan berilah makan orang miskin”. (HR.
Ahmad)
Keempat, banyak mengingat mati. Ketahuilah bahwa hati orang yang tenggelam
dalam urusan duniawi, mengejar kesia-siaannya, dan menghambakan cinta kepada
kenikmatannya yang palsu, akan lalai dari mengingat maut. Sikap lalai yang
dilakukan oleh orang banyak terhadap kematian adalah akibat kurangnya
perenungan dan ingatan terhadapnya. Allah Ta’ala berfirman : “katakanlah,
sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya
kematian itu akan menemui kamu”. {Q.S. Al-Jumu’ah (62): 8}
Kelima, senantiasa instropeksi diri. Manusia yang baik adalah yang senantiasa
mengevaluasi amal yang sudah dikerjakannya pada masa lalu dalam rangka
kehati-hatian berbuat untuk peningkatan kualitas amalnya ke depan. Dalam
Al-Qur’an Surat al-Hasyar (59): 18 dijelaskan: ” Hai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri mengevaluasi setiap apa yang
telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerakan”.
Kesadaran kita akan kelalaian dalam beribadah pada bulan suci Ramadhan yang
lalu akan menghantarkan kita untuk lebih berhati-hati dan berbuat maksimal dalam
beribadah pada bulan suci Ramadhan kali ini.
page 2

0 comments: